Kamis, 09 Juni 2011

Kelebihan dan Kekurangan Pemilu dan Pemilihan Oleh MPR


Kalau menurut pendapat saya kelebihan memilih presiden melalui perwakilan MPR, yaitu akan lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga. Ngomongin masalah waktu, saya fikir satu hari aja bisa selesai proses pemilihan presidennya dengan perwakilan MPR ini gak perlu waktu berhari-hari atau sampai waktu  yang berlarut-larut. Dan jelas juga ketika waktunya sebentar akan berpengaruh kepada masalah biaya dalam pemilihan tersebut akan semakin hemat secara biaya artinya juga akan menghemat anggaran Negara, terutama anggaran Negara ini adalah uang rakyat, jadi kita sebagai pemerintah bisa lebih mensejahtrakan rakyat. Terus untuk masalah tenaga jelas sekali ketika waktu dan biaya sudah hemat akan menghemat tenaga dalam bertindak.
Kalau menurut saya kekurangan dari pemilihan melalui MPR adalah mengabaikan suara rakyat untuk memilih presiden sesuai dengan hati nurani rakyat karena yang akhirnya akan menerima kinerja dari presiden ini adalah rakyat, jadi sepatutnya rakyat lah yang harus dilibatkan dalam pemilu ini. Apalagi di Indonesia yang menganut system demokrasi yang mengatakan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat dan ada yang mengatakan juga bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Berarti rakyat dalam hal bersuara harus benar –benar diperhatikan tidak boleh diabaikan. Hal lain yang bisa terjadi dengan pemilihan melaui perwakilan MPR akan banyak sekali kepentingan dari setiap golongan yang ada di MPR, yaitu dari golongan partai-partai dan akhirnya akan terjadi proses money politik yang akhirnya hanya mementingkan satu golongan saja bukan kepentingan rakyat.
Kalau menurut saya kelebihan dari system pemilu langsung adalah seluruh aspirasi atau keinginan rakyat bisa terpenuhi dalam memilih seorang pemimpin, istilahnya tidak membeli kucing di dalam karung.
Kalau menurut saya kekurangan dari system pemilu langsung adalah akan lebih banyak memboroskan waktu, biaya dan tenaga . Biasanya yang terjadi dengan pemilu langsung ini akan memakan waktu yang lama sampai pada selesai proses penghitungan suara. Artinya juga dengan lamanya proses penghitungan suara ini akan banyak mengeluarkan biaya yang mana biaya ini merupakan anggaran Negara yang artinya merupakan uang rakyat.Dan biasanya lagi banyak mengelluarkan biaya kampanye yang dilakukan oleh calon presiden yang bisa menghabikan uang hingga puluhan milyar dan uang ini bisanya bantuan dari pengusaha dan perusahaan yang ingin semua aktifitas bisnisnya bisa lancar ketika presiden yang ia  (pengusaha ) bantu bisa mempermudah bisnisnya, terlepas itu bisa meringankan dalah hal pajak dan kalau sampai terjadi penyimpangan bisa aman. Dengan lamanya juga waktu proses penghitungan suara akan banyak mengeluarkan tenaga dari anggota KPU bahkan pernah ada berita di televise ada yang meninggal seorang angota KPU karena gara-gara kecapean dalam melakukan penghitungan suara ini.
Menurut pendapat saya yang efektif dan efisieun untuk diterapkan di Indonesia dalam pemilihan presiden adalah system perwakilan oleh DPR karena akan menghemat secara waktu, biaya dan tenaga. Terus melihat fakta yang terjadi di Indonesia bahwa masyarakat Indonesia belum sadar dengan apa yang disebut partisifasi politik yang mana rakyat Indonesia ketika terjadi pemilu lebih banyak melakukan golput, emang secara teori golput juga merupakan partisifasi politik tapi tidak aktif dan pada golongan masyrakat kelas menengah ke bawah akan memilih seorang calon pemimpin apabila ngasih uang tidak diperdulikan apakah dia punya kafasitas untuk menjadi seorang pemimpin,           

Tidak ada komentar: